Mungkin memang diri tiada memiliki kesabaran, namun apakah diri ini harus terus bersabar bila tumpah darah dan kekayaan yang ada didalamnya terus saja digerogoti dan diakui oleh MalingSia. Bisa dibayangkan sudah berapa klaim MalingSia terhadap kekayaan Indonesia. Tapi ternyata yang paling lucu dari semua klaim si MalingSia itu adalah Lagu Kebangsaan Malaysia yang ternyata adalah "Lagu Asli Indonesia". Memang Bangsa Malaysia sungguh-sungguh Bangsa Plagiat bahkan Lagu Kebangsaan aja nyontek. *kebangeten lho MalingSia!*
Namun yang lebih parah dari itu semua adalah Sikap Pemerintah Indonesia yang cuma bisa CarMuk (Cari Muka) dan JaWiR (Jaga Wibawa dan Figur)*Subjektif* di depan rakyat tapi justru lemah di Mata Dunia. Rakyat sudah geram dengan Malaysia, Aku siap perang melawan Malaysia dan Siap Mengganyang Malaysia! Tapi Pemerintahan kita serasa tidak terusik dengan Klaim Malaysia atas kekayaan Indonesia.
Mungkin kita memang bangsa Penyabar, sampai-sampai rumah tangga dan martabat kita di injak-injak tetangga kita masih tersenyum saja. Tanah kita diambil oleh tetangga kita masih terus tersenyum dengan bangga "Inilah Indonesia Bangsa Besar yang Paling Penyabar!". Belum cukupkah Sipadan dan Ligitan lepas dari NKRI? Belum cukupkah Batik justru dikenal dunia dengan Malaysia sebagai negara asal?
Perang Cyber telah lama berkumandang, beberapa Website baik dari Malaysia maupun Indonesia sudah tumbang. Akan kah "Geriliyawan Negera" berjuang sendiri tanpa bantuan Negaranya?
Malaysia akan terus tertawa dan tetap tertawa selama Indonesia hanya diam. Mereka akan menertawakan kita dengan ucapan "Baru dua warga Malaysia yang mangacau di Indonesia, Indonesia sudah kalang kabut, Apalagi kalo 10?". Baru Noordin dan Asahari mengacau di Indonesia, Rakyat se Indonesia Raya termasuk Pemerintahannya belum bisa mengatasinya, inikah cermin dari Negara Sebesar Indonesia?
Namun yang lebih parah dari itu semua adalah Sikap Pemerintah Indonesia yang cuma bisa CarMuk (Cari Muka) dan JaWiR (Jaga Wibawa dan Figur)*Subjektif* di depan rakyat tapi justru lemah di Mata Dunia. Rakyat sudah geram dengan Malaysia, Aku siap perang melawan Malaysia dan Siap Mengganyang Malaysia! Tapi Pemerintahan kita serasa tidak terusik dengan Klaim Malaysia atas kekayaan Indonesia.
Apakah Menunggu Garuda di Akui Malaysia baru Pemerintah bersama Militer bergerak?
Mungkin kita memang bangsa Penyabar, sampai-sampai rumah tangga dan martabat kita di injak-injak tetangga kita masih tersenyum saja. Tanah kita diambil oleh tetangga kita masih terus tersenyum dengan bangga "Inilah Indonesia Bangsa Besar yang Paling Penyabar!". Belum cukupkah Sipadan dan Ligitan lepas dari NKRI? Belum cukupkah Batik justru dikenal dunia dengan Malaysia sebagai negara asal?
Perang Cyber telah lama berkumandang, beberapa Website baik dari Malaysia maupun Indonesia sudah tumbang. Akan kah "Geriliyawan Negera" berjuang sendiri tanpa bantuan Negaranya?
Malaysia akan terus tertawa dan tetap tertawa selama Indonesia hanya diam. Mereka akan menertawakan kita dengan ucapan "Baru dua warga Malaysia yang mangacau di Indonesia, Indonesia sudah kalang kabut, Apalagi kalo 10?". Baru Noordin dan Asahari mengacau di Indonesia, Rakyat se Indonesia Raya termasuk Pemerintahannya belum bisa mengatasinya, inikah cermin dari Negara Sebesar Indonesia?
GANYANG MALAYSIA, GANYANG MALAYSIA! itulah ucapat Bung Karno!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar